BizGuru.me – Saat sebelum putuskan pinjam uang, pasti Anda harus menimbang banyak hal dengan masak. Bila melakukan tindakan ceroboh, Anda bisa terlilit modus penipuan utang uang sampai terperosok ke genangan hutang yang tidak ada selesainya.
Lebih bagus pikirkan 5 panduan dalam menghindar modus penipuan utang uang berikut ini:
1. Tidak boleh memaksa untuk jadi debitur
Debitur ialah peminjam uang, sedang kreditur sebagai sang pemberi utang. Saat Anda memilih untuk lakukan utang ke faksi kreditur, baik secara off line atau online, hati-hatilah. Berhati-hatilah dengan tingkah kreditur. Lihat gerak-geriknya. Bila ada elemen meresahkan dan berkesan memaksakan, bisa ditegaskan ada modus penipuan utang uang tersisip di belakangnya.
Supaya tidak terserang perangkap modus penipuan, upayakan selalu untuk ajak orang yang dipercayai untuk berunding saat sebelum pinjam uang. Ikutsertakan orang itu dalam semua keputusan yang akan diambil. Dengar saran-saran yang diberi dan pikirkan. Hal tersebut dapat menolong Anda terbebas dari penipuan utang uang.
2. Tidak boleh gampang yakin dengan iming-Iming
Masalahnya setiap kali orang lakukan utang di kreditur mana saja, kisah pinjamannya akan terdaftar di BI. Maka saat sebelum mencairkan keinginan utang debitur, kreditur akan memeriksa kisah lebih dulu untuk menghindar permasalahan pembayaran yang akan datang.
Berlainan sama orang yang memiliki niat menipu. Ia akan membujuk calon korban dengan iming-iming tidak memeriksa kisah utang awalnya.
Anda perlu siaga bila sampai jumpa dengan kreditur semacam itu. Masalahnya bisa iming-iming itu sebagai modus penipuan utang uang yang baru. Bila Anda segera tergoda, bukanlah permasalahan usai justru utang akan makin bertambah. Parahnya, uang Anda dapat habis diambil kreditur penipu.
3. Lihat integritas kreditur
Pastikan rekam jejak kreditur itu penting juga. Bila Anda segera yakin demikian saja, dapat ditegaskan masalahlah yang akan didapatkan di masa datang. Karenanya, saat sebelum memilih untuk pinjam beberapa uang pada kreditur, check dahulu kredibilitasnya.
Bila kreditur itu memiliki permasalahan dengan faksi kreditur lain atau pada debitur, karena itu jauhi. Tidak boleh memaksain diri untuk pinjam di situ.
Ketahui sistem dalam lakukan utang. Seorang kreditur yang tepercaya, tidak lakukan follow-up terlalu berlebih pada calon debiturnya. Kreditur cuman akan mengontak secara lumrah dan lakukan survey bila calon debitur itu dipastikan pantas untuk mendapatkan utang.
Nach, saat Anda berasa kreditur terlalu berlebih dalam mem-follow up utang, Anda harus mulai siaga. Bisa saja kreditur itu ialah seorang penipu.
4. Kerjakan klarifikasi saat sebelum lakukan utang
Klarifikasi dapat Anda kerjakan secara mengontak instansi kreditur yang berkaitan. Kontak nomor sah kantor yang tercantum di situs sah mereka. Tidak boleh yakin dengan nomor-nomor yang diberi kreditur atau yakin bila mereka yang akan mengontak Anda nanti.
Upayakan untuk memeriksa kisah instansi yang berkaitan dan yakinkan tidak ada permasalahan pada instansi itu. Karena satu saja permasalahan, dapat memberatkan Anda yang akan datang.
Bila dibutuhkan dan memungkinkannya, kunjungi kantornya langsung dan melakukan utang secara off line. Hal tersebut lebih aman dibanding lakukan utang lewat online. Tidakkah dengan bertatap muka langsung, Anda bisa memandang seperti apakah kreditur itu?
5. Acuhkan SMS atau Email tidak jelas
Hati-hatilah bila ada kiriman SMS atau e-mail tidak terang berkaitan iming-iming utang uang. Itu cuman spam dari penipu yang manfaatkan keluguan calon sasaran. Adukan atau blokir pesan itu dan acuhkan. Tidak boleh gampang yakin dengan embel-embel apa saja yang dibawa dalam SMS atau e-mail.
Walau manusia tidak seutuhnya harus waspada sepanjang umur seperti kata Pramoedya Ananta Tur, tapi tidak ada kelirunya untuk siaga dengan kondisi seputar. Hati-hatilah dalam tiap modus penipuan utang uang yang dilaksanakan beberapa penipu.